Laser cutting kini bukan lagi teknologi eksklusif untuk industri besar. Mulai dari pembuatan dekorasi, signage, suku cadang, hingga produk custom, mesin laser cutting telah menjadi solusi populer karena hasilnya yang presisi dan rapi. Namun, banyak orang yang masih mengalami kendala ketika file desain mereka tidak sesuai standar sehingga hasil potongan tidak maksimal.
Daftar Isi
Artikel ini akan membahas tips praktis mendesain file khusus untuk laser cutting agar menghasilkan potongan yang presisi, efisien, dan berkualitas tinggi.
1. Pilih Format File yang Tepat
Laser cutting bekerja dengan membaca garis vektor, bukan gambar bitmap. Oleh karena itu, file desain sebaiknya dibuat dalam format vektor seperti:
-
.AI (Adobe Illustrator)
-
.CDR (CorelDRAW)
-
.DXF (AutoCAD)
-
.SVG (Scalable Vector Graphics)
Format bitmap seperti JPG atau PNG hanya bisa digunakan sebagai referensi, bukan untuk dieksekusi langsung.
2. Gunakan Garis Vektor Tunggal (Single Line Path)
Banyak desainer pemula membuat garis ganda (double line) atau outline tebal untuk potongan. Padahal, laser hanya mengikuti path tunggal. Garis ganda bisa menyebabkan mesin membaca dua jalur sekaligus sehingga potongan tidak presisi atau material terbakar.
Tips: Gunakan opsi hairline atau ketebalan garis 0,001 inch agar mesin membaca sebagai jalur potong.
3. Sesuaikan Desain dengan Ketebalan Material
Salah satu kesalahan umum adalah tidak memperhitungkan ketebalan material. Misalnya, membuat sambungan slot untuk akrilik 3 mm, tapi menggunakan ukuran pas 3 mm. Hasilnya, potongan jadi terlalu longgar karena adanya toleransi potong laser.
Solusi:
-
Untuk akrilik 3 mm → buat slot sekitar 2,8 – 2,9 mm.
-
Untuk MDF 5 mm → buat slot sekitar 4,7 – 4,8 mm.
Dengan kata lain, selalu kurangi ukuran slot 0,1 – 0,2 mm dari ketebalan material agar sambungan lebih rapat.
4. Minimalkan Detail Terlalu Kecil
Laser memang presisi, tetapi ada batas minimal ukuran detail. Jika membuat pola terlalu kecil, hasilnya bisa patah atau meleleh.
Sebagai acuan:
-
Garis minimal: 0,5 mm
-
Jarak antar garis: 1 mm
-
Diameter lubang terkecil: 2 mm
Aturan ini menjaga agar desain tetap kuat dan tidak rapuh setelah dipotong.
5. Perhatikan Urutan Potong (Cutting Order)
Dalam file desain, Anda bisa mengatur urutan potong dengan mengelompokkan layer:
-
Layer 1 (Engrave/Gravur): Untuk detail ukir atau marking.
-
Layer 2 (Inner Cut): Potongan bagian dalam seperti lubang atau slot.
-
Layer 3 (Outer Cut): Potongan garis luar sebagai tahap terakhir.
Dengan urutan ini, material tetap stabil saat dipotong dan tidak bergeser.
6. Gunakan Nesting untuk Efisiensi Material
Nesting adalah teknik menyusun desain di file sedemikian rupa agar meminimalkan sisa material (waste). Misalnya, menempelkan bentuk kecil di sela-sela potongan besar.
Selain ramah lingkungan, teknik ini juga bisa menghemat biaya produksi karena penggunaan material lebih efisien.
7. Uji Desain dengan Prototipe Skala Kecil
Sebelum produksi massal, sebaiknya lakukan uji coba dengan potongan kecil untuk melihat apakah sambungan pas, detail terbaca jelas, dan tidak ada kesalahan teknis.
Prototipe ini akan membantu menghindari kerugian akibat kesalahan desain di tahap produksi besar.
8. Hindari Overlapping Garis
Garis yang bertumpuk dua atau lebih akan membuat laser memotong berulang kali di tempat yang sama. Hal ini bisa menyebabkan:
-
Material gosong atau meleleh
-
Waktu produksi lebih lama
-
Mesin lebih cepat aus
Pastikan setiap jalur hanya ada satu garis potong.
9. Pertimbangkan Desain untuk Perakitan (Assembly Friendly)
Jika produk membutuhkan perakitan, gunakan desain dengan kunci sambungan (interlocking joint) atau sistem knock-down. Desain seperti ini memudahkan pemasangan tanpa lem atau sekrup, sekaligus menghasilkan produk yang lebih rapi.
10. Diskusikan dengan Penyedia Jasa Laser Cutting
Setiap mesin laser memiliki karakteristik berbeda, baik dari segi daya, kecepatan potong, maupun resolusi. Sebelum menyerahkan file, ada baiknya berdiskusi dengan penyedia jasa. Mereka biasanya memiliki panduan standar file yang memudahkan Anda menyesuaikan desain.
Kesimpulan
Mendesain file untuk laser cutting tidak sekadar membuat bentuk yang indah. Diperlukan pemahaman tentang format file, ukuran detail, toleransi material, urutan potong, hingga efisiensi material. Dengan menerapkan tips di atas, Anda bisa menghasilkan potongan laser cutting yang lebih presisi, kuat, dan sesuai ekspektasi.
Jika Anda ingin hasil terbaik, selalu lakukan komunikasi dengan jasa laser cutting pilihan Anda. Dengan kombinasi desain yang tepat dan eksekusi mesin yang presisi, produk Anda akan terlihat lebih profesional dan berkualitas.